Simeulue - Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue berhasil menyelenggarakan lokakarya 32JP bertajuk "Pembelajaran dan Asesmen untuk Guru SD dan SMP" yang diadakan dalam dua sesi berbeda. Lokakarya untuk guru SD berlangsung pada tanggal 7-10 Juli dengan jumlah peserta sebanyak 96 orang, sementara sesi untuk guru SMP diadakan pada tanggal 10-13 Juli dengan jumlah peserta 66 orang.
Kegiatan ini bertempat di SD Negeri 7 Simeulue Timur. Pemilihan lokasi ini tidak terlepas dari pertimbangan strategis, karena SD Negeri 7 Simeulue Timur berada di pusat kota, lingkungannya sangat asri, dan memiliki fasilitas yang lengkap, sehingga sangat mendukung terlaksananya lokakarya dengan baik.
Kepala Bidang GTK, Arismin, S.Pd., yang merupakan inisiator kegiatan ini, menjelaskan bahwa tujuan utama dari lokakarya ini adalah untuk meningkatkan rapor mutu sekolah, khususnya dalam aspek literasi. “Kami berharap dengan adanya lokakarya ini, rapor mutu pada aspek literasi di sekolah-sekolah dapat meningkat secara signifikan,” ujar Arismin dalam wawancaranya.
Untuk memastikan kualitas lokakarya, Bidang GTK menghadirkan narasumber dan fasilitator yang sangat kompeten dan berpengalaman. Para akademisi ternama yang didatangkan khusus dari luar daerah meliputi Dr. Drs. Denni Iskandar, Dr. Marzuki, M.Pd, Subhayni, S.Pd., M.Pd, dan Herman R., S.Pd., M.Pd. Keikutsertaan mereka diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan metode pengajaran yang efektif bagi para peserta.
Selain itu, Bidang GTK juga melibatkan narasumber lokal yang merupakan bagian dari tim guru penggerak Kabupaten Simeulue. Narasumber lokal ini antara lain Hajjatun Khairah, S.Si.Gr., M.Si, yang menjadi ketua tim, kemudian Netti Lasmia, S.Pd.SD, Fikri, S.Pd.Gr, Liana Putri S.Pd.SD, Krida Laila Fitri Anni, S.Pd.Gr, Dedi Rahmadi, S.Pd, dan Winda Ariani, S.Pd.I. Mereka tidak hanya berbagi pengalaman dan pengetahuan, tetapi juga memberikan dukungan langsung dalam proses pembelajaran, terutama bagaimana merancang pembelajaran yang menunjang literasi, memberikan inspirasi program yang menguatkan literasi dengan prinsip "asset based thinking".
Arismin menyampaikan rasa senangnya dapat bekerjasama dengan para guru penggerak tersebut. "InsyaAllah, sesuai komitmen yang pernah diutarakan oleh Kadisdik Simeulue, Bapak Firmanudin, S.Pd, Dinas Pendidikan melalui Bidang GTK akan terus melibatkan guru penggerak dalam kegiatan pengembangan pendidikan" ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut dari lokakarya ini, akan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap progress Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang telah disusun oleh masing-masing peserta, baik dari guru SD maupun SMP. Proses pemantauan RTL ini dilakukan melalui link padlet yang disediakan oleh para guru penggerak yang bertugas menjadi fasilitator pada dua hari terakhir kegiatan, yaitu https://bit.ly/bersamaGP., tidak menutup kemungkinan juga akan dilakukan monev langsung ke satuan pendidikan masing-masing peserta.
Harapannya, guru-guru yang menjadi peserta dapat memperluas wawasan mereka, membagikannya kepada rekan-rekannya di sekolah dan menjalankan program-program yang mampu menunjang kemampuan literasi peserta didik di sekolah. Dengan demikian, raport mutu pendidikan di Kabupaten Simeulue diharapkan akan semakin meningkat. Arismin menambahkan, “Kami optimis, dengan semangat kolaboratif ini, mutu pendidikan di Kabupaten Simeulue akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi para peserta didik.”
Selain itu, lokakarya ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi kegiatan serupa di masa mendatang. Partisipasi aktif para guru dalam merancang dan mengimplementasikan RTL menunjukkan komitmen mereka terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Arismin juga menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue akan terus berupaya untuk menyediakan berbagai program pelatihan dan pengembangan keprofesian berkelanjutann bagi para guru, guna memastikan bahwa pendidikan di Kabupaten Simeulue selalu berada pada jalur yang benar menuju peningkatan mutu.
Marhadiono, S.Pd., salah satu peserta lokakarya, saat dimintai testimoni mengutarakan bahwa ia dan rekan-rekan peserta lainnya merasa sangat beruntung bisa mengikuti kegiatan ini. "Di lokakarya ini, saya banyak mempelajari hal-hal baru seperti merancang soal setara Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), penggunaan teks multimodal dalam pembelajaran, sangat terinspirasi dengan program-program sekolah yang dapat menunjang literasi siswa, serta kami difasilitasi dengan baik oleh panitia peyelenggara" ungkapnya dengan antusias. Marhadiono juga mengirimkan foto saat ia dan rekan-rekannya belajar dan berdiskusi bersama di penginapan mengenai materi dan tugas saat lokakarya. "kami tetap semangat belajar bersama meskipun sudah larut malam" ujarnya.
Dengan kerjasama yang erat antara Dinas Pendidikan, para akademisi, praktisi dan komunitas guru penggerak, diharapkan inovasi dan perubahan positif dalam metode pembelajaran dapat terus diimplementasikan di seluruh sekolah di Kabupaten Simeulue. "Kami percaya bahwa dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan meningkatkan kualitas pendidikan untuk generasi mendatang, khususnya peningkatan capaian rapor mutu pada aspek literasi" pungkas Arismin.