Selamat Datang di Website Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Simeulue - #Tergerak #Bergerak #Menggerakkan

Momen yang Dinantikan, Disdik Simeulue Fasilitasi Pertemuan Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak Simeulue dengan Kepala BPMP Aceh

Pada kesempatan kunjungan keduanya ke Simeulue, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Aceh, Dr. Muhammad Anis, S.Si., M.S, mengadakan pertemuan penting dengan para pejabat Simeulue untuk membahas Standar Pelayanan Minimal (SPM) terutama di bidang pendidikan. Disela jadwal kunjungan kerja Kepala BPMP tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Simeulue, Bapak Firmanudin, S.Pd.,menginisiasi untuk dilaksanakannya kegiatan silaturahmi antara semua pihak yang berkaitan dengan program guru penggerak dan program sekolah penggerak dengan kepala BPMP Aceh di Aula Dinas Pendidikan pada Senin, 1 Juli 2024. Tentu ini adalah momen berharga.

Kegiatan yang dinanti-nantikan ini diawali dengan sambutan dari Firmanudin, yang melaporkan bahwa di Simeulue terdapat 22 Guru Penggerak (GP), dengan 6 di antaranya telah lulus Uji Kompetensi Pengawas, 2 orang lulus sebagai Fasilitator PGP Dasus, kemudian ada 7 Pengajar Praktik yang sedang bertugas, 1 Fasilitator PGP Reguler, 42 Calon Guru Penggerak (CGP) yang sedang menjalani pendidikan guru penggerak dan 24 CGP akan segera memulai Pendidikam Guru Penggerak Dasus. Firmanudin menegaskan bahwa Simeulue memiliki guru-guru yang kompeten dan siap untuk diberdayakan.

Dr. Muhammad Anis, dalam arahannya, mendorong para guru untuk terus berinovasi, mampu berpikir out of the box, berkolaborasi, dan dapat memanfaatkan seluruh aset yang tersedia di satuan pendidikan mereka secara maksimal. GP itu harus bisa menggerakkan ekosistem sekolah dengan optimal, tambahnya. Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipimpin oleh Kabid GTK, Bapak Arismin, S.Pd dan Sekdisdik Simeulue Bapak Dinul Fahmi, M.Pd.

                                                   

Koordinator Guru Penggerak Kabupaten Simeulue, Ibu Hajjatun Khairah, M.Si., mendapat kesempatan pertama, ia mengajukan pertanyaan tentang bagaiman masa depan program Guru Penggerak dan pentingnya kelangsungan program tersebut meskipun terjadi pergantian menteri. Ia juga berharap semua guru di Simeulue dapat menjadi Guru Penggerak untuk bersama-sama bersinergi meningkatkan kolaborasi dan kualitas pendidikan di Kabupaten Simeulue ini.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Dr. Anis menegaskan bahwa Program Guru Penggerak adalah program yang sangat baik dan luar biasa. Sesuatu yang baik dan berdampak baik tentu akan terus berlanjut. Ia juga menyatakan komitmen BPMP untuk mendorong pemangku kebijakan di daerah agar memberdayakan Guru Penggerak sebagai kepala sekolah dan/atau pengawas sekolah.

Selanjutnya kesempatan berbicara diberikan kepada Ibu Kaifani, S.Pd.Gr, satu-satunya Guru Penggerak yang berasal dari TK PAUD saat ini. Kaifani berbagi pengalaman tentang praktik baik yang ia terapkan di sekolahnya. Ia juga menyampaikan harapannya agar lebih banyak Guru Penggerak yang berasal dari TK dan PAUD, dan semoga CGP dari guru TK PAUD bisa segera menjalani pendidikan alias tidak parkir terlalu lama, tuturnya. 

Berikutnya Bapak Taufiq Hidayatsyah, S.Pd yang juga Guru Penggerak, bertanya mengenai mekanisme pengangkatan kepala sekolah atau pengawas sekolah dari GP yang berstatus ASN P3K. Kepala BPMP menjawab dengan tegas, bahwa ASN P3K yang sudah GP dan memenuhi syarat juga bisa diangkat menjadi kepala sekolah atau pengawas sekolah, tetapi sesuai dengan unit kerja dimana ia ditempatkan.

Berkesempatan pula Ibu Novita Panjaitan, S.Si, perwakilan dari Sekolah Penggerak, mengungkapkan tantangan yang dihadapi selama mengikuti program tersebut dan menanyakan apresiasi apa yang akan diberikan pemerintah setelah program sekolah penggerak ini selesai. Dr. Anis menanggapi bahwa kepala sekolah penggerak akan diberikan kesempatan untuk mengikuti program Guru Penggerak Rekognisi agar tetap memiliki lisensi sebagai kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Masih banyak sekali yang ingin didiskusikan saat itu, namun waktu diskusi sangat terbatas. Kegiatanpun ditutup dengan sesi foto bersama, mengabadikan momen berharga dalam kolaborasi pendidikan antara Simeulue dan BPMP Aceh.



(Galeri foto usai kegiatan)